Motor Listrik adalah alat yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, motor listrik ini penggunaannya
paling di butuhkan dalam dunia industri dan paling banyak menimbulkan goncangan
tegangan ( flicker ). Agar dapat meminimalisir goncangan tegangan maka kita
harus mengetahui diantaranya teknik pengasutan motor listrik.
Pengasutan motor induksi adalah cara menjalankan
pertama kali motor, tujuannya agar arus starting kecil dan drop tegangan masih
dalam batas toleransi.
Ada beberapa cara teknik pengasutan, di antaranya:
1.
Hubungan langsung (Direct On Line = DOL)
Starting dengan metoda ini
menggunakan tegangan jala-jala / line penuh yang dihubungkan langsung ke
terminal motor melalui rangkaia pengendali mekanik atau dengan relay kontaktor
magnit. Biasanya dilakukan bila motor adalah motor dengan daya kecil.
Arus starting sekitar 4 sampai 8
kali arus nominal. Dan torsi awal sekitar 0,5 – 1,5 torsi nominal. Tidak
dianjurkan bila starting lebih dari 10 detik mengingat arus starting yang
sangat besar.
2.
Tahanan depan Stator (Primary Resistor)
Starting dengan menggunakan tahanan
primer adalah suatu cara menurunkan tegangan yang masuk ke motor melalui
tahanan yang disebut tahanan primer karena tahanan ini terhubung pada sisi
stator. Hal ini menggunakan prinsip tegangan jatuh.
Untuk start kita menggunakan
kontaktor 1 yang di seri dengan resistans untuk mengurangi arus awal, setelah
putaran lebih lancar, gunakan kontaktor 2 dan matikan kontaktor 1 agar arus
tidak melewati resistans. Metode ini banyak digunakan untuk motor dengan daya
kecil.
3.
Autotransformator
Prinsipnya sama dengan menggunakan
tahanan primer namun digantikan dengan traffo otomatis yang akan mengatur
tegangan start dari motor. Setelah beberapa saat motor dipercepat,
transformator diputuskan dari rangkaian dan motor terhubung langsung pada
tegangan penuh.
4.
Segitiga-Bintang (Star-Delta)
Metode starting Y – ∆ banyak
digunakan untuk menjalankan motor induksi rotor sangkar yang mempunyai daya di
atas 5 kW (atau sekitar 7 HP). Untuk menjalankan motor dapat dipilih starter
yang umum dipakai antara lain : saklar rotari Y – ∆, saklar khusus Y- ∆ atau
dapat juga menggunakan beberapa kontaktor magnit beserta kelengkapannya yang
dirancang khusus untuk rangkaian starter Y – ∆. Arus starting sekitar 1,8
sampai 2,6 kali arus nominal. Dan torsi awal sekitar 0,5 torsi nominal.
5.
Tahanan Rotor lilit
Metoda lain untuk menurunkan arus
starting adalah dengan menggunakan tahanan (R) yang dihubungkan pada
rangkaian rotor. Starting ini hanya dapat dipakai untuk motor induksi motor
rotor lilit (motor slip ring), sedangkan untuk motor induksi rotor sangkar hal
ini tidak bisa dilakukan.
Motor induksi rotor lilit juga disebut motor induksi cincin geser (slipring), rotornya mempunyai lilitan yang dihubungkan ke tahanan luar. Pada waktu starting, motor dihubungkan dengan tahanan (Rheostat) dengan harga R yang maksimum. Setelah motor running, maka rheostat dihubung singkat.
0 komentar:
Posting Komentar