Relay adalah komponen pengendali kelistrikan yang bekerja secara elektromagnetik. Relay adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyambung dan memutuskan arus listrik dalam sebuah rangkaian. Karena fungsi relay tersebut, itulah mengapa komponen yang satu ini juga disebut sebagai saklar. Hal ini karena komponen yang satu ini berguna untuk membuka dan menutup aliran arus listrik. Relay terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar atau Switch). Prinsip kerja Relay sama dengan kontaktor yaitu menggunakan Elektromagnetik untuk menggerakkan kontak-kontak pada Relay. Apabila kumparan coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya elektromagnet yang kemudian menarik armature sehingga membuat kontak pada Relay bekerja, sehingga setiap kontak NO (Normally Open) akan berubah dari yang semula terputus menjadi terhubung, dan setiap kontak NC (Normally Close) akan berubah dari yang semula terhubung menjadi terputus. Seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini :
Gambar Struktur Relay
Yuk Cek Youtube Ku..
Gambar diatas menunjukan bahwa Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
1. Electromagnet (Coil)
2. Armature
3. Switch Contact Point (Kontak)
4. Spring
Berdasarkan jenis arus yang digunakan untuk coilnya, Relay dibedakan menjadi dua yaitu Relay AC dan Relay DC. Relay AC memiliki ciri-ciri lampu LED yang berwarna merah, sedangkan Relay DC mempunyai ciri-ciri lampu LED yang berwarna hijau. Besarnya tegangan sumber untuk coil Relay pun bermacam-macam, pada Relay AC tidak hanya menggunakan tegangan 220 V tetapi terdapat juga tegangan 110 V. Begitu pula pada Relay DC, tegangan sumber untuk coilnya juga bermacam-macam, mulai dari 5 V, 12 V bahkan 24 V. Jumlah kontak pada Relay pun juga bermacam-macam ada yang mempunyai 2 kontak, 4 kontak, dan lain sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar