/***************************************** Anti Copy ******************************************/
Belajar Memang Membuat Lelah,
Namun Jika Tidak Pernah Belajar,
Maka Suatu Hari Nanti Hidup Kita Akan Jauh Lebih Melelahkan
WHAT'S NEW?
Loading...

Kontaktor atau Magnetic Contactor Adalah?

Gambar Magnetic Contactor

Definisi Kontaktor

Berdasar pada The National Manufacture Assosiation (NEMA), bahwa kontaktor didefinisikan sebagai alat yang digerakan secara magnetis untuk menyambung dan membuka rangkaian listrik.

Magnetic Contactor atau yang biasa disebut Kontaktor adalah sebuah komponen pengendali kelistrikan yang bekerja dengan prinsip elektromagnetik, prinsip kerja Kontaktor memanfaatkan teori bahwa arus listrik yang mengalir pada sebuah kumparan tembaga akan menghasilkan medan magnet.

Biasanya Kontaktor digunakan untuk sistem listrik 3 fasa. Kontaktor pada umumnya memiliki kontak utama untuk aliran 3 fasa, dan juga memiliki beberapa kontak bantu untuk berbagai keperluan. Tetapi tidak semua Kontaktor memiliki kontak bantu (Normally Open dan Normally Close), ada yang hanya mempunyai kontak utama tanpa adanya kontak bantu. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus utama, yaitu arus yang diperlukan untuk beban. Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang diperlukan untuk kumparan magnet, alat bantu rangkaian, lampu ­lampu indikator, dan lain-lain.

Prinsip dasar kontaktor ini sama seperti halnya pada relay.

 

Yuk Cek Youtube Ku..

 

Jenis Kontaktor

Kontaktor tersedia untuk 1 phase dan 3 phase. Pada umumnya kontaktor yang digunakan adalah 3 phase.

 

Kontaktor 1-phase

Kontaktor 1 phase ini secara dasar memiliki coil (kumparan), main terminal, auxiliary contact (tidak di pasang sebagai tambahan seperti di 3 phase). Ada juga kontaktor yang tidak memiliki auxiliary contact. Secara struktur sangat sederhana karena yang open-close hanya 1 terminal utama.

Dibawah ini adalah tampilan kontaktor 1 phase.

 

Gambar Kontaktor 1 phase

 

Kontaktor 3-phase

Kontaktor 3 phase ini secara dasar memiliki perangkat seperti kontaktor 1 phase, hanya saja main terminal ada 3 buah. Selain itu auxiliary contact bisa ditambahkan dengan memasangnya di atas kontaktor.

Gambar Kontaktor 3 phase

 

MAU NAMBAH PENGHASILAN DENGAN BERJUALAN PULSA??

KLIK DI SINI!!

 

 

Gambar Part pada Konstruksi Kontaktor

Penjelasan singkat mengenai istilah-istilah diatas akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.

 

Tujuan dipasang kontaktor

Apakah tujuan di buat kontaktor dengan system seperti itu? Mengapa tidak langsung menggunakan saklar mekanis saja?

Yang paling utama suatu alat diciptakan adalah untuk keselamatan dan kemudahan. Dari segi keselamatan yaitu dengan tegangan dan arus kecil yang melewati saklar control maka dari segi resiko tersengat arus listrik akan jauh lebih kecil. Akan tetapi tegangan dan dan arus kecil tersebut bisa menggerakkan tegangan dan arus yang lebih besar.

Kemudian dari segi kemudahan, dengan adanya kontaktor ini manusia dapat mengoperasikan suatu motor di tempat yang jauh dengan mudah.

Didalam Kontaktor terdapat kontak-kontak yang dikendalikan secara elektromagnetik, yaitu kontak NO (Normaly Open) dan NC (Normaly Close). Kontak tersebut dikendalikan oleh sebuah kumparan atau coil elektromagnetik, seperti gambar dibawah ini :

 

Gambar Konstruksi Kontaktor

 

 

Istilah yang perlu dipahami

Ada beberapa istilah di dalam kontaktor ini yang perlu dipahami, antara lain: NO (Normally Open), NC (Normally Close), terminal A1-A2, terminal L1-L2-L3 dan T1-T2-T3 serta Auxiliary Contact.

NO (Normally Open)

Pada keadaan normal kontak saklar ini posisinya terbuka, dan akan menutup bila kontaktor dalam keadaan bekerja.

Gambar NO (Normally Open)

NC (Normally Close)

Kebalikan dari NO (Normally Open). Pada keadaan normal kontak saklar ini posisinya tertutup, dan akan terbuka bila kontaktor dalam keadaan bekerja.

 

Gambar NC (Normally Close)

 

Terminal A1-A2

Pada kode ini merupakan terminal kabel untuk mengaktifkan coil atau kumparan magnet kontaktor. Perlu diperhatikan label tegangan yang bekerja pada coil ini, yaitu input tegangan 110 atau 220VAC atau tegangan DC. Hal ini tergantung dari bagaimana kumparan magnet tersebut dirancangkan.

Sebagai catatan, bila tegangan DC yang digunakan maka terminal koneksi kabel A1-A2 ini jangan sampai terbalik.

Gambar Terminal A1-A2

Terminal L1-L2-L3 dan T1-T2-T3

Terminal L1-L2-L3 adalah merupakan terminal utama input dari kontaktor. Sedangkan terminal T1-T2-T3 merupakan terminal utama output dari kontaktor.

Gambar Terminal utama kontaktor

 

 

Auxiliary Contact

Pada kontaktor, terdapat auxiliary contact yang bertujuan untuk mengunci kontaktor agar terus bekerja walau perintah bekerja sudah tidak ada lagi dari operator (lihat terminal 13-14 (NO)).

Selain itu, kontaktor dapat dipasang dengan auxiliary contact tambahan. Tujuan dari penambahan ini adalah untuk menyediakan saklar ON-OFF lebih banyak yang bisa dihubungkan ke rangkaian lain seperti aktivasi timer, lampu indicator atau kontaktor lainnya.

Auxiliary contact ini dipasang diatas dari kontaktor utama. Bentuk fisik dari auxiliary contact ini dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar Auxiliary kontaktor

 

Mau Nambah Penghasilan Dengan Berjualan Pulsa??

KLIK DI SINI!!

 

Prinsip kerja kontaktor

Berikut ini ilustrasi cara kerjanya

Gambar Prinsip kerja Push Button dan Relay

 

Pada saat teminal A1 dan A2 diberikan sumber tegangan maka coil akan menjadi magnit dan akan menggerakkan kontak-kontak pada kontaktor untuk bekerja, sehingga setiap kontak NO Kontak Utama (1-2, 3-4, 5-6) dan kontak NO Kontak Bantu (13 14, 43, 44) akan berubah dari yang semula terputus menjadi terhubung, dan setiap kontak Bantu NC (21, 22, 31, 32) akan berubah dari yang semula terhubung menjadi terputus.

Gambar Cara Kerja Kontaktor

Bila kontak tersebut adalah NO, maka dengan aktifnya coil ini maka kontak akan menjadi close atau tertutup. Bila kontak tersebut adalah NC, maka kontak tersebut akan terbuka atau open.

Gambar Cara Kerja Kontaktor "dengan 2 Pasang Kontak Bantu"

Sedangkan auxiliary contact akan bekerja sesuai dengan kondisi ON-OFFnya kontaktor.

 

 

Keuntungan menggunakan kontaktor

  1. Pada beban yang bekerja pada tegangan tinggi dan arus besar, kontaktor sangat cocok untuk di jadikan rangkaian kontrolnya.
  2. Dapat meredam arus start pada rangkaian kompleks, seperti rangkaian motor auto star-delta.
  3. Kontaktor dapat dipasang dan dioperasikan atau di kontrol dari jarak jauh.
  4. Kontaktor meningkatkan tingkat keselamatan bagi manusia.
  5. Kontaktor dapat di integrasikan pengoperasiannya dengan PLC (Programmable Logic Controller).

0 komentar:

Posting Komentar